Jangan Sepelekan! Ini Efek Makan Makanan Berjamur Bagi Kesehatan

Efek Makan Makanan Berjamur – Siapa yang tak pernah tergoda untuk membuang bagian berjamur pada roti, kue kering atau buah, lalu memakan sisanya? Padahal, tindakan ini sangat berisiko!
Mungkin dirumah Anda masih menyimpan kue atau roti yang tak pernah tersentuh sehingga menyebabkan jamur yang muncul di beberapa bagian karena waktu simpan yang melebihi dari ketentuan. Inilah yang menjadi penyebab tubuh Anda akan mengalami penolakan dengan beragam keluhan, mulai dari perut yang tak seperti biasanya karena terasa mulas, kemudian mual hingga bisa menyebabkan muntah.
Untuk itu, ada baiknya untuk mengenali efek makan makanan berjamur karena ternyata sangat penting untuk melindungi kesehatan Anda dan keluarga.
Jangan anggap remeh, mungkin Anda beranggapan sayang karena masih banyak atau harga yang dibeli ketika itu cukup mahal maka dengan rasa tak bersalah dan menghiraukan kesehatan Anda membuang bagian yang sudah tubuh jamur dan memakan bagian lain yang tidak tumbuh jamur.
Jika ada implikasi dengan tubuh maka bisa saja dampaknya bisa jauh lebih berbahaya dari sekadar rasa tidak enak. Karena dalam kandungan jamur yang muncul akibat fermetasi naturan sebuah makanan sebelum mengalami pembusukan adalah munculnya jamur dan jenis serta dampak yang diakibatkan jika Anda mengkonsumsinya tidak ada yang mengetahuinya hingga Anda merasakan sakit. Mau?
Mengapa Jamur pada Makanan Berbahaya?
Jamur yang tumbuh pada makanan tidak hanya sekadar mengubah tekstur dan rasa. Mereka juga menghasilkan spora dan senyawa kimia berbahaya yang disebut mikotoksin.
Mikotoksin ini tidak selalu terlihat dan bisa menyebar ke seluruh bagian makanan, bahkan yang terlihat masih segar. Memasak atau memanaskan makanan berjamur belum tentu menghilangkan mikotoksin sepenuhnya.
Mungkin Anda perlu mengathui beberapa dampak yang muncul akibat makan makanan berjamur, berikut ini adalah beberapa diantaranya;
1. Gangguan Pencernaan
- Mual dan Muntah
- Sakit Perut dan Kram
- Iritasi pada saluran pencernaan
- Diare
2. Reaksi Alergi
- Ruam Kulit
- Reaksi alergi pada kulit terasa gatal
- Hidung Tersumbat
- Bersin-bersin sebagai gejala alergi pernapasan
- Mata Berair dan Gatal
- Sesak Napas
3. Keracunan Mikotoksin
Inilah bahaya yang paling mengintai dari mengonsumsi makanan berjamur. Mikotoksin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, tergantung jenis mikotoksin, jumlah yang tertelan, dan kondisi kesehatan individu.
Dari tiga hal tersebut maka Anda juga perlu mengetahui beberapa efek jangka pendek dan jangka panjang jika kita atau kerabat mengalami keracunan mikotoksin.
Kerusakan Hati
Beberapa mikotoksin, seperti aflatoksin, sangat beracun bagi hati dan dapat menyebabkan kerusakan akut atau kronis, bahkan meningkatkan risiko kanker hati.
Gangguan Ginjal
Mikotoksin lain dapat merusak fungsi ginjal.
Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Paparan mikotoksin dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.
Masalah Neurologis
Beberapa mikotoksin dikaitkan dengan masalah saraf.
Peningkatan Risiko Kanker
Paparan kronis terhadap beberapa jenis mikotoksin, terutama aflatoksin, telah terbukti meningkatkan risiko kanker hati.
Jenis Makanan yang Rentan Berjamur dan Bahayanya
Beberapa jenis makanan lebih rentan ditumbuhi jamur dan berpotensi mengandung mikotoksin berbahaya, antara lain:
Roti dan Produk Gandum, jenis makanan ini mudah berjamur dan menghasilkan mikotoksin yang dapat menyebar dengan cepat. Dalam hitungan hari jika sudah muncul jamur maka akan mempengaruhi rasa dan kualitas roti dengan bahan dasar gandum
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga berpotensi mengandung aflatoksin. Aflatoksin adalah sejenis mikotoksin atau racun alami yang dihasilkan oleh jamur dari spesies Aspergillus, terutama Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus.
Jamur ini umum ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dan dapat mengkontaminasi berbagai jenis tanaman pangan. Aflatoksin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan karena bersifat karsinogenik.
Terutama aflatoksin B1 (AFB1), yang merupakan jenis aflatoksin paling beracun, telah diklasifikasikan sebagai karsinogen Grup 1 oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), artinya terbukti menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker hati.
Jenis makanan yang rentan berjamur adalah buah-buahan lunak (Berry, Persik, Anggur). Jamur dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar pada semua jenis buah-buahan lunak. Bukan hanya itu saja, keju lunak juga retan oleh jamur dan bisa tumbuh di dalam dan menghasilkan toksin sehingga efek makan makanan berjamur jenis tersebut akan berdampak negatif untuk tubuh.
Tips Aman Mencegah dan Menangani Makanan Berjamur
Periksa Makanan dengan Teliti
Sebelum membeli atau mengonsumsi, perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi fisik makanan. Hindari makanan yang terlihat berjamur, berubah warna, atau berbau aneh.
Simpan Makanan dengan Benar
Simpan makanan di tempat yang kering, sejuk, dan sesuai dengan petunjuk penyimpanan. Anda bisa menyimpan di leari pendingin untuk memperpanjang masa tahan makanan agar tidak berjamur.
Jangan Mencium Makanan Berjamur
Spora jamur bisa terhirup dan menyebabkan masalah pernapasan atau alergi. Disarankan untuk tidak mengirupnya dengan mencium untuk memastikan apakah makanan tersebut masih layak dimakan atau tidak.
Buang Seluruh Bagian Makanan yang Berjamur
Jika telah terlihat makanan tersebut muncul jamur maka tidak disarankan atau jangan hanya memotong bagian yang berjamur, karena mikotoksin sangat mungkin sudah menyebar ke seluruh bagian makanan.
Bersihkan Lemari Pendingin Secara Teratur
Untuk mencegah pertumbuhan jamur maka disarankan untuk membersihkan kulkas atau lemari pendingin sebulan sekali untuk menghilangkan sisa makanan berjamur yang masih tertinggal di dalam.
Meskipun terkadang terlihat sepele, efek makan makanan berjamur bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Risiko keracunan mikotoksin dan gangguan kesehatan lainnya jauh lebih besar daripada sekadar membuang makanan yang sudah tidak layak konsumsi.
Prioritaskan kesehatan Anda dan selalu berhati-hati dengan makanan yang Anda makan. Jika ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati! Maka hal itu memang benar. Semoga bermanfaat.