Bisnis Atau Investasi Pilihan Yang Cocok Bagi Milenial?
Bisnis atau investasi yang bisa dipilih para generasi milenial? Dua hal ini merupakan sebauh pilihan yang kerap membuat bingung kaum milenial, antara membangun bisnis atau terus mengembangkan investasi agar memiliki tabungan dimasa depan. So mana sih yang penting antara bisnis dulu atau investasi?
Jika dahulu banyak menyuarakan agar generasi muda untuk terjun ke dunia wirausaha dan membangun bisnis. Maka belakangan ini semakin ramai suara yang menyarankan agar belajar membangun investasi di Indonesia semakin santer terdengar.
Dilansir dari berbagai sumber banyak juga anggapan bahwa investasi bisa membuat orang kaya sambil santai, jika dibandingkan bisnis yang harus kerja keras dan penh tantangan. Nah sebelum membahas masalah tersebut, sebaiknya kita bedakan bisnis dan investasi.
Bisnis dan Investasi
Dalam memulai bisnis atau investasi tentunya kita akan membutuhkan keahlian, modal, waktu, dan kerja keras untuk membangun bisnis. Sedagkan investasi merupakan tabungan untuk masa depan. Kita mengeluarkan uang agar uang yang ditanamkan bisa berkembang dimasa depan.
Artinya investasi membeli masa depan yang nyaman dengan uang yang telah dikeluarkan. Seperti kita menyisihkan sebagian penghasilan kita agar dapat memiliki dana pendidikan anak, membeli rumah, pensiun, dll.
Meski demikian antara bisnis atau investasi keduanya memiliki resiko yang harus ditanggung. Apalagi investasi memiliki karakteristik yang sesuai dengan profil resiko dan tujuan. Minimal uang kita tidak tergerus dengan inflasi yang pasti naik setiap tahunnya.
Bahkan banyak ungkapan yan mengatakan sebelum menjadi investor sebaiknya kita menjadi seorang pembisnis dahulu. Ungkapan ini tentu tidak salah, karena dengan membangun bisnis dan menjadi pengusaha maka kita akan lebih peka menganalisa peluang uang dan membaca perusahaan untuk kerja sama.
Meski demikian ungkapan tersebut tidak selalu benar, jika kita menilik Waren Buffet dirinya telah memulai karir sebagai investor sejak umur 11 tahun yang telah melakukan kegiatan investasi selama 80 tahun dan tidak membangun perusahaan dari awal.
Dari sana kita bisa memahami bahwa Waren Buffet bisa menjadi orang terkaya di dunia hanya dari investasi saham tanpa memulai bisnis. Tentunya ia didukung oleh kemampuan, kepribadian, dan mindset yang dimiliki sebagai seorang investor.
Bisnis jadi Pilihan, Investasi Harus Jadi Kewajiban
Bisnis atau investasi yang menjadi pilihan kaum milineal, Membangun sebuah bisnis tentu tidak akan mudah. Bahkan berdasarkan statistic, 80% bisnis yang baru mulai akan mati ditahun pertama. Kemudian pada tahun ke-lima hanya 4 persen yang mampu bertahan, artinya tingkat probabilitas membangun bisnis sangat kecil.
Hal ini juga pernah diiriset oleh majalah Forbes dimana dari 100 orang terkaya didunia, rata-rata mereka telah membangun 7 perusahaan yang berbeda. Meski demikian pada akhirnya hanya 1 perusahaan yang benar-benar menjadikan mereka salah satu orang terkaya di dunia.
Jika kita ingin memulai bisnis, maka kita harus mempelajari manajemen, marketing, branding, akunting, leadership. Selain itu, terapan ilmu tersebut, kita juga harus mengeluarkan energi, waktu, modal dan usaha keras agar bisnis bisa bertahan.
Sementara dalam investasi kita hanya membutuhkan skill untuk mengamati dan menganalisa menemukan perusahaan yang baik dan memiliki harga murah, kemudian kita menaruh uang disana untuk dikelola.
Artinya ketika kaum milenial bingung, maka jawaban bisnis atau investasi maka berbisnis merupakan sebuah pilihan yang bisa dijalani. Sedangkan investasi harus dilakukan dengan instrumen resiko rendah atau tinggi.
Nah jika para milenial ingin memasuki dunia investasi maka ada beberapa faktor yang wajib menjadi garis bawah bagi investor pemula, diantaranya:
baca juga :aplikasi penjualan online top 5 indonesia
1.Dana kebutuhan dasar harus aman
ar telah terpenuhiJangan pernah memasuki dunia investasi jika kebutuhan dasar belum terpenuhi, karena investasi memiliki nilai resiko kerugian. Jika kebutuhan dasar belum terpenuhi maka akan menimbulkan masalah. Untuk itu, diharapkan kita harus belajar menabung sebagai modal untuk berinvestasi.
bisnis atau investasi memang tak bisa dipisah. Nah jika kita sedang membangun bisnis, tentunya usaha kita membutuhkan investasi sehingga membutuhkan uang, karena bisnis yang baru masih rapuh dan memerlukan kosentrasi yang menyita waktu, energi, dan keuangan. Artinya instrument investasi awal kita adalah untuk membangun bisnis sendiri.
2.Meningkatkan Self Awareness
Self awareness tentu menjadi hal yang sangat penting dalam memilih bisnis atau investasi. Self awareness dibutuhkan untuk membedakan pola pikir pengusaha atau investor. seperti Gary Vee yang pernah mengatakan jika dirinya ingin, mungkin dirinya akan menjadi investor.
Meski demikian, ia tidak memilih untuk menjadi investor dan lebih memilih pengusaha, hal itu karena ia sadar dirinya bisa menikmati kerja kerasnya menjadi pengusaha. Menghadapi masalah bertemu orang, membangun team, bertemu klien, dan bekerja hingga 12 jam, membuat dirinya bahagia.
Sementara jika ia ingin menjadi seorang investor dirinya telah memiliki banyak uang, namun kembali dari panggilan hati yang dirinya merasa hidup dengan menjalani dan membangun sebuah bisnis dari pada menaruh uangnya untuk dikelola orang lain.
jadi bisnis atau investasi bagaikan dua mata coin yang saling membutuhkan.
3.Owning The Business Not Operating The Business
bisnis atau investasi tentu memberikan keuntungan tersendiri. Pola pikir ini tentu harus dipunyai oleh seorang owner. Tetapi banyak pengusaha pemula yang malah berdiri sebagai operator dalam menjalani bisnisnya. Meski tidak salah, tetapi dalam perjalanan kita juga harus memikirkan hasil akhir dari bisnis yang dijalani.
Nah dari sini, maka kita akan beralih dari seorang operator bisnis menjadi owner. Dimana pekerjaan kita merupakan sebuah team. Sehingga kita harus belajar untuk memahami manajemen, struktur organisasi perusahaan.
Nah langkah pertama tentu ketika perusahaan mulai berkembang, kita membutuhkan orang yang bisa menjalani sebuah posisi pekerjaan yang banyak menyita waktu, sehingga kita tidak perlu menghabiskan waktu dibidang tersebut.
baca juga : https://kontenstore.com/bisnis/peluang-usaha/cara-mendapatkan-passive-income-dari-internet/
Kedua bisa mencari orang yang bisa mengisi posisi penting dimana kita tidak memiliki kemampuan ilmunya. Ketiga jika usaha sudah bergerak semakin jauh, maka kita membutuhka orang yang bisa mewakilkan, sehingga kita tidak harus hadir setiap hari dan menghabiskan waktu untuk memantau.
Nah bagi milenial yang bingung, maka pilih bisnis atau investasi itu bisa disesuaikan dengan hati kita, amati diri kita sendiri, apakah memiliki kemampuan membangun bisnis atau lebih pandai mengamati perusahaan dan mencari peluang investasi.