FINANCE

Telesurvei Indonesia, Irisan Bisnis Big Data Yang Masih Manis

kontenstore – Telesurvey Indonesia mulai diperkenalkan pada tahun 1980-an. Pada awalnya, telesurvei digunakan sebagai salah satu metode dalam penelitian pasar dan survei opini publik. Namun, perkembangan teknologi telekomunikasi dan internet telah mengubah cara telesurvei dilakukan, termasuk penggunaan telepon, pesan teks, dan survei online.

Pada tahun 1997, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mulai menggunakan telesurvei sebagai metode pengumpulan data dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). BPS menggunakan telesurvei untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, dengan semakin meluasnya akses ke telepon seluler dan internet di Indonesia, banyak perusahaan riset pasar dan lembaga survei mulai menggunakan telesurvei Indonesia sebagai salah satu metode utama dalam pengumpulan data. Telesurvei di Indonesia menjadi populer karena efisiensinya dalam mencapai responden yang luas dan potensi penghematan waktu dan biaya.

Perusahaan Yang Aktif Menggunakan Telesurvei

Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan yang aktif dalam menggunakan telesurvei sebagai metode pengumpulan data. Beberapa perusahaan riset pasar dan lembaga survei yang populer dan dikenal luas di Indonesia adalah:

  • Nielsen: Nielsen adalah salah satu perusahaan riset pasar terkemuka di dunia. Mereka juga memiliki kehadiran yang kuat di Indonesia dan sering menggunakan telesurvei Indonesia sebagai salah satu metode pengumpulan data mereka.
  • Kantar: Kantar adalah perusahaan riset pasar global yang juga aktif di Indonesia. Mereka menyediakan berbagai layanan riset pasar dan sering menggunakan telesurvei sebagai bagian dari metodologi mereka.
  • MarkPlus: MarkPlus adalah perusahaan riset pasar dan konsultan manajemen yang berbasis di Indonesia. Mereka memiliki divisi riset pasar yang menggunakan berbagai metode termasuk telesurvei.
  • Indikator Politik Indonesia: Indikator Politik Indonesia adalah lembaga survei opini publik yang terkenal di Indonesia. Mereka sering melakukan telesurvei Indonesia untuk mengumpulkan data tentang preferensi politik dan opini masyarakat.
  • Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC): SMRC adalah lembaga riset dan konsultan yang aktif dalam bidang riset opini publik dan sosial politik di Indonesia. Mereka juga menggunakan telesurvei sebagai salah satu alat pengumpulan data mereka.

Sebuah lembaga survei yang menamakan diri KedaiKOPI pernah melakukan survei dan telesurvei Indonesia di tahun 2020 lalu terkait mudik dan tidak mudik karena pelarangan dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketika pandemi Civid-19.

Hasilnya, sebesar 94,8 persen publik khususnya pendatang di Jabodetabek memilih tidak akan mudik karena alasan kondisi keuangan yang sedang tidak memungkinkan. Namun, beberapa di antaranya memilih untuk tetap mudik nantinya tetapi pada saat hari raya, sebanyak 29 persen masyarakat lebih memilih hal tersebut sebagai pilihan tidak mudik jauh hari.

Survey tersebut dilakukan pada tanggal 14-19 April 2020, dengan mewawancarai 405 responden yang merespon dari 2324 data panel responden di Jabodetabek.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan, publik Jabodetabek mempersepsi penerapan PSBB sebagai hal yang efektif, dengan rata-rata tertinggi: pembatasan transportasi (8,7), dan rata-rata terendah: pembatasan kegiatan keagamaan (8,0).

“Pada saat telesurvei yang diselenggarakan pada bulan Maret, hanya 65,1 persen menjawab tidak setuju bahwa masyarakat Indonesia kebal Covid-19, dan ada 34,9 persen yang setuju bahwa masyarakat Indonesia kebal Covid-19, dengan rata-rata 4,29 dari skala 10”, ujar Kunto mengutip republika, Sabtu (25/04/2023).

telesurvei indonesia
Proses Telesurvei – Foto : Rekaguna Nusantara

Perusahaan Asuransi Juga Gunakan Telesurvey Indonesia

Perusahaan asuransi sering menggunakan telesurvei sebagai salah satu metode untuk mengumpulkan informasi dari nasabah atau calon nasabah mereka di Indonesia. Telesurvei memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengumpulkan data tentang preferensi, kebutuhan, dan kepuasan pelanggan, serta untuk melakukan penilaian risiko secara lebih efisien.

Dengan melakukan telesurvei di Indonesia, perusahaan asuransi dapat mengumpulkan informasi langsung dari nasabah atau calon nasabah melalui interaksi telepon. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan mereka, sekaligus mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau diubah dalam produk atau layanan mereka.

Selain itu, telesurvei juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data terkait klaim asuransi, kepuasan pelanggan setelah klaim, dan umpan balik terkait pengalaman pelanggan dalam berinteraksi dengan perusahaan asuransi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa praktik dan penggunaan telesurvei Indonesia oleh perusahaan asuransi dapat berbeda antara satu perusahaan dengan yang lain. Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan strategi pemasaran yang berbeda dalam mengumpulkan informasi dari pelanggan mereka.

Salah satu perusahaan telesurvey Indonesia yang digunakan oleh beberapa klien asuransi adalah PT Aksata Digdaya, perusahaan tersebut telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melakukan telesurvey. “Benar, perusahaan kami telah berdiri sejak lima tahun yang lalu dan bersukur hingga genap usia lima tahun perusahaan Kami pada September 2023 nanti kami masih dipercaya untuk melakukan aktivitas telesurvey,” papar Heri Laksono selaku Director of Sales perusahaan yang berbasis di Bogor Selatan, Jawa Barat kepada kontenstore.

Telesurvey Indonesia Masuk Bagian Bisnis Big Data

Perusahaan telesurvei dapat masuk dalam area bisnis big data. Big data merujuk pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang dapat dianalisis dan dieksplorasi untuk mengungkap pola, tren, dan wawasan yang berharga. Perusahaan telesurvei sering mengumpulkan jumlah data yang besar melalui survei yang dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan banyak responden.

Dengan menggunakan metode telesurvei khususnya di Indonesia, perusahaan dapat mengumpulkan data dari ribuan hingga jutaan responden. Data ini meliputi berbagai variabel dan aspek yang relevan dengan tujuan survei, seperti preferensi konsumen, perilaku pembelian, kepuasan pelanggan, persepsi merek, dan lainnya. Data yang dikumpulkan ini kemudian dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan wawasan bisnis yang berharga.

Telesurvei Indonesia
Brief Yang Dilakukan Perusahaan Telesurvei Indonesia Guna Evaluasi Hasil Kinerja – Foto : Rekaguna Nusantara

Dalam konteks big data, perusahaan telesurvei Indonesia dapat menggunakan teknologi dan algoritma analitik yang canggih untuk menggali informasi dari kumpulan data yang besar tersebut. Mereka dapat menerapkan teknik analisis data seperti pemrosesan bahasa alami (natural language processing), analisis sentimen, segmentasi pelanggan, dan analisis pola untuk mengidentifikasi tren, preferensi, dan perilaku yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

Selain itu, data yang dikumpulkan melalui telesurvei juga dapat dikombinasikan dengan sumber data lainnya, seperti data demografis, data transaksi, atau data sosial media, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pelanggan dan pasar.

Dengan demikian, perusahaan telesurvei Indonesia dapat berperan penting dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang berkontribusi pada bidang bisnis big data.

Back to top button