INVESTASI

China Intervensi Uang Crypto, Anjlok Rp 4.200 Triliun Menguap

Pergerakan pasar uang crypto mengalami tekanan setelah Pemerintah China dibawah Xi Jinping melakukan penetrasi yang berakibat anjloknya perdagangan bitcoin cs di pasar Internasional. Sebanyak 10 uang crypto ambruk ditengah sentimen tersebut.

Sebagaian besar uang crypto terutama 10 besar kapitalisasu pasar mengalami kemerosotan yang dalam. Pasalnya bank sentral China (People Bank of China) melakukan intervesi kepada lembaga keuangan besar di Tiongkok untuk berhenti memberikan fasilitas transaksi mata uang virtual tersebut.

Bank dilarang menyediakan produk atau layanan seperti kliringm, perdagangan dan penyelesaian transaksi uang crypto. Bahkan mereka juga harus mengidentifikasi akun modal pertukaran mata yang virtual dealer over-the-counter. Selain itu, memutuskan pembayaran untuk dana transaksi pada waktu yang tepat.

Bahkan PBoC mencatat transaksi mengunakan mata uang crypto dapat dikatakan sebagai resiko. Karena dapat digunaka untuk transaksi illegal lintas negara, pencucian uang, dan dapat memberikan ancaman sektor keuangan China dan perekonomiannya.

uang kripto

Mengacu pada data CoinMarketCap, koreksi harga masih terus terjadi dengan denominasi dolar AS. Misalnya harga Bitcoin yang anjlok menjadi US$ 32.609,17/koin terkoreksi hingga 19,1 persen dalam 7 hari terakhir.

Dalam beberapa hari belakangan pemeritah China telah meningkatkan upaya untuk mengendalikan mata uang crypto di negaranya. Dimana sebelumnya tambang Bitcoin di Sichuan tutup setelah pemerintah proponsi barat daya China menghentikan penambangan crypto.

Lebih dari 90 persen kapasitas peneambangan Bitcoin di negara tirai bamboo tersebut akan ditutup. Langkah di Sinchuan merupakan langkah yang sama yang pernah dilakukan di Mongolia Dalam dan Yunnan.

Intervensi Beijing terhadap industri mata uang crypto ini bukan pertama kalinya.  PBoC kerap kali meningkatkan pemantauan dan tekanan pada lembaga keuangan yang terkait dengan mata uang crypto di China.

Pada 2017 lampau, Pemerintah China pernah melarang pertukaran crypto lokal dan memaksa mereka keluar negeri. Tetapi rupanya pelarangan tersebut tidak menghentikan para tader crypto di China untuk menjual belikan, walau masalah komplek yang dialami.

Pasalnya trader meski mentransfer yuan merekake platform trading untuk membeli uang crypto, yang harus dilakukan melalui fasilitas pembayaran seperti Alipay atau rekening bank. Sehingga menjadi pengingat bank sentral China kepada lembaga keuangan untuk mencari cara mengatasi masalah tersebut.

Bahkan tindakan keras pemerintah China terhadap pasar uang crypto membuat pasar kehilangan nilai  hingga US$ 300 miliar dari total keseluruhan pasar uang digital selama satu pekan lalu. Nilai uang yang menguap tersebut setara Rp 4.200 triliun.

gus miko

simpel and woles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button