NEWS

Omicron Masuk AS, Saham Wallstreet Turun Dibawah 1%

Bursa saham Wallstreet berguguran hingga lebih dari 1% akibat varian virus Corona Omicron telah masuk ke Amerika Serikat (AS).

Kejadian tersebut semakin diperburuk oleh kabar dari Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) terkait inflasi.

Beberapa indeks yang terpantau di pasar saham pada Rabu (1/12) masih mengalami penguatan diantaranya S&P 500 naik 1,51 persen. Nasdaq naik 1,33 persen, FTSE 100 naik 1,24 persen, dan Dow Jones naik 1,17 persen.

Kenaikan tersebut kini justru mengalami penurunan sejak kasus Omicron pertama diumumkan. S&P 500 turun 1,18 persen, Nasdaq turun 1,83 persen, dan Dow Jones turun 1,34 persen.

Saham perjalanan di Wallstreet mengalami penurunan yang cukup tajam. Saham American Airlines turun hingga 8 persen, Delta Airlines turun 7,3 persen. Diikuti dengan saham United Airlines turun 7,5 persen, kemudian Boeing harus kehilangan 4,8 persen.

Perusahaan ritel juga mengalami penurunan. Indeks saham yang ditutup Rabu (1/12) menunjukkan bahwa Saham Nordstrom ditutup turun 5,3% dan Kohl kehilangan 5,6%. Saham Best Buy dan Macy masing-masing turun 4,3% dan 4,6%.

Omicron masuk AS, saham Wallstreet anjlok
Ilustrasi investor mencari strategi agar tidak mengalami kerugian. Foto: Berita Satu.Com

Saham di Wallstreet mulai dari hari Jumat (26/11) sudah mulai berguguran. Investor telah mulai mendengar tentang varian Omicron. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa mereka tidak yakin seberapa menular atau berbahaya nya varian tersebut. Demikian halnya dengan perlindungan vaksin terhadap varian yang termasuk kedalam virus Covid-19.

Bersamaan dengan penurunan indeks, Kepala The Fed Jerome Powell mengungkapkan bahwa pemangku kepentingan harus bersiap untuk merespons kemungkinan terjadi inflasi.

Sebelumnya, Selasa (30/11) saham di Wall Street telah jatuh setelah Powell mengejutkan pasar. Powell memberi sinyal bahwa Bank Sentral akan mempercepat program Tapering di tengah lonjakan inflasi.

“Pasar bergulat dengan kekhawatiran kembar yakni varian Omicron dan kebijakan Powell yang lebih cepat dari yang diharapkan,” kata Kepala Investasi Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli, dikutip dari Reuters, Kamis (2/12).

Ekonom New York Life Investment Lauren Goodwin mengatakan bahwa dirinya tidak terkejut melihat votalitas bursa. Kekhawatiran investor diakibatkan kurangnya informasi tentang Omicron dan sinyal terbaru dari The Fed.

Sebagai informasi, pusat kontrol kesehatan AS mengumumkan telah mendeteksi kasus pertama varian  Omicron dari penumpang yang berasal dari Afrika Selatan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa pihaknya perlu banyak informasi mengenai transmisi varian Omicron. WHO akan menentukan jenis vaksin yang dapat melawan virus Covid-19 yang termasuk varian Delta tersebut.

Baca juga: Omicron Bikin Ciut Pasar Saham

 

 

Back to top button