Covid Meroket, IHSG Merah Ditutup 6.012
Pandemi covid yang belum berujung, minggu ini mengalami peningkatan yang cukup drastis. Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah dengan depresiasi mencapai 0,37 persen ke level 6.012,05.
Sebelumnya IHSG dibuka pada zona hijau, namun pada pertengah sesi pertama langsung ambrol dan bertengger di Zona merah hingga akhir perdagangan kemarin. Sementara itu, nilai transaksi saat ini mencapai Rp 9,3 triliun. Sedangkan investor asing memborong bersih hingga Rp 47 miliar pada pasar regular.
Zona merah IHSG juga mencatatkan sekitar 199 saham terapresiasi mendalam, 294 terkoreksi, dan sisanya145 stagnan. Sedangkan asing tetap melakukan pembelian saham Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp 67 miliar dan Bank Negara Indonsia mencapai Rp 57 miliar.
Kegiatan jual bersih juga dilakukan asing pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dibanderol hingga Rp 57 miliar dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang dijjual dengan harga mencapai Rp 41 miliar.
Melonjaknya angka terinfeksi Covid 19 menjadi sentiment negative bagai IHSG. Koreksi IHSG terjadi pada tengah bursa Eropa yang dibuka hijau. Hal ini dianggap terkait komentar bos bank sentral AS Jerome di depankongres yang menyatakan tekanan inflansi di Amerika Serikat bersifat temporer.
Akibatnya investor mengalihkan pandangan ke data klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat untuk melihat sejauh mana pemulihan ekonomi berjalan. The Fed juga akan merilis uji tekanan nanti malam. Hasilnya akan memperlihatkan sejauh mana perbankan dapat bertahan ditengah tekanan ekonomi akibat pandemi.
Sementara itu, di Inggris investor terpantau menunggu pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Of England (BoE). Bank sentral Inggris tersebut diprediksi akan menahan suku bungan acuan pada level rendah dan mempertahankan program pembelian aset di pasar. Sedangkan di Jerman telah merilis hasil survey ekonomi terbarunya oleh Ifo Institute pada Juni.