INVESTASI

Ini Kisaran Harga Alat Tes PCR Kumur Jika Sudah Edar

Lagi. Ada piranti baru guna mengetahui apakah virus covid-19 memang ada di dalam tubuh atau tidak yakni alat tes PCR kumur. Entah ini adalah sebuah temuan guna mempermudah masyarakat ataukah sebuah momen untuk meraup ‘cuan’ di masa pandemi. Berapa harga yang di banderol?

Tersiar kabar bahwa alat baru pabrikan Bio Silva ini sudah dalam tahap limited release untuk penyempurnaan, artinya, alat tes ini siap dipasarkan jika berhasil melalui beberapa uji yang diselenggarakan oleh badan kesehatan dunia, termasuk pemerintah Indonesia yang nantinya akan mengatur besaran harag yang akan dibanderol.

Kemunculan inovasi alat tes PVR kumur tentu untuk memberikan kenyamanan pasien yang akan mengetahui apakah dirinya terpapar virus covid-19 atau tidak. Seperti diketahui bahwa tes antigen dan PCR menggunaka sebuah alat yang dimasukkan kedalam hidung dan juga mulut hingga tenggorokan. Dan itu membuat sebagian besar mengeluh terasa sakit saat melakukan tes, dan diharapkan dengan kemunculan alat ini yang dilakukan dengan cara ber kumur akan lebih nyaman.

Siapa Pembuat Alat Tes PCR Kumur

Penggagas alat ini adalah pabrikan asal Indonesia, Bio Farma dan Bioteknologi Nusantics, mereka menamakan produk ini dengan Bio Silva. Yakni sebuah alat yang digunakan untuk identifikasi masyarakat untuk mendeteksi apakah dirinya terpapar atau tidak dengan virus covid-19.

Pembedanya dengan alat PCR lain adalah dengan cara kumur (gargling), dengan cara ini, diharapkan bisa membuat nyaman dibanding sebelumnya yang menggunakan alat dan dimasukan ke dalam hidung atau mulut.

Nah, apakah harga dari alat tes PCR kumur atau Bio Silva ini lebih murah, kontenstore.com belum bisa memastiikannya karena alat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Artinya, alat ini akan edar.

Ike Yuningsih, Marketing Communication & PR Manager Nusantics memaparkan tujan Nusantics membuat test PCR dengan metode kumur-kumur (gargle) ini supaya pasien lebih nyaman saat pengambilan sampel.

“Sebab kalau menggunakan cara dicolok, pasien anak-anak sampai orang tua tidak nyaman. Jadi harus dicari cara ternyaman seperti apa. Atas dasar itu, kami mengembangkan alat ini,” jelasnya. Sebelumnya, proses alat ini adalah menggunakan air liur, tetapi hasil yang diberikan menurut peneliti hasilnya masih belum akurat.

Tetapi, ketika dilakukan dengan cara ber kumur, maka hasil sampel yang diberikan kepada para pengguna sebagai uji coba menunjukkan tingat akurasi yag lebih baik. Dan hal ini sangat dianggap baik, karena memberikan kenyamanan saat melakukan test PCR.

Penelitian ini melibatkan 400 pasien covid-19 dari berbagai rumah sakit di pulau Jawa, dan fase pertama untuk pengujian ini pada tangga 3 juli 2021 lalu, Bio Silva atau alat tes PCR kumur ini melakukan peluncura tahap awal.

Dan perlu diketahui juga bahwa alat ini tetap berada pada jalur dan jenis PCR sebagai cara default mengacu pada gold testing, bukan screening. Mesk telah melakukan pengembangan semua ini tergantung dari pemerntah, apakah diperbolehkan edar atau terus melakukan tahap penyempurnaan.

Alat tes PCR kumur ini merupakan satu-satunya metode yang dikemangkan di Indonesia setelah beberapa negara lebih dulu mengembangkan teknologi ini seperti; Dubai, Jepang, Amerika dan Jerman.

Prosedur-Alat-Tes-PCR-Kumur photo by Mat Nappo
Prosedur-Alat-Tes-PCR-Kumur photo by Mat Nappo

Penggunaan Bio Saliva, bersama dengan m-BioCov-19 dapat mendeteksi mutasi B 117 (Alpha), B 1.351 (Beta), P.1 (Gamma), B 1.617.2 (Delta), B 1.617.1 (Kappa), B 1.525 (Eta), B 1.526 (Iota), B 1.466.2 (varian Indonesia), B 1.427/29 (Epsilon), dan C.37 (Lambda). Sampai saat ini belum ada produk alat uji Covid-19 di Indonesia yang dapat mendeteksi 10 (sepuluh) varian mutasi Covid-19.

Mau Tau kisaran harga yang dibanderol untuk Bio Saliva alias alat tes PCR kumurjik sudah edar? Tidak lebih mahal dari batas harga antigen yakni 200 ribu rupiah.

Apakah ini sebuah momentum dimana demand dari alat-alat kesehatan sedang “sexy”, kita lihat saja nanti, tetapi dipastikan bahwa kemunculan alat tes ini cukup unik dan berbeda dari yang lain.

Semoga saja harga yang diterapkan nantinya tidak lebih mahal dari antigen guna memberikan kemudahan untuk masyarakat yang akan melakukan pengecekan apakah dirinya terpapar covid-19 atau tidak.

Dan prosesnya lebih mudah, nyaman serta cepat, dibandingkan dengan cara sebelumnya.

Back to top button