INVESTASI

Kripto Titan Tidak Ada Harganya, Bagaimana Nasib Bitcoin

Mata uang kripto terus mengalami gelombang tsunami yang menghantam uang digital. Setelah dogecoin ambrol kini Titan tidak memiliki nilai alias nol, lantas bagaimana dengan Bitcoin sebagai mata uang digital terkuat?

Aset titan kini menjadi perhatian para investor yang telah terjun pada pasar mata uang digital. Bahkan Titan kini tidak memiliki harga lagi, bahkan mencapai titik US$ 0. Parahnya lagi, ambruknya mata uang Titan ini sehari setelah mencapai puncak rekornya sebesar US$ 52.bahkan kapitalisasi pasar yang sehari sebelumnya mencapai US$ 2 miliar kini hangus tak berbekas.

Sementara itu, Titan merupakan mata uang digital token DeFi buatan Iron Finance yang memiliki jaringan operasi di Polygon. Terpurunya harga Titan ini pun memakan korban seorang investor terkenal Mark Cuban.

Dalam sebuah ungguhan di media sosialnya ia pun mengaku kalau dirinya juga terkena pukulan dari anjloknya harga Titan sama seperti dengan yang lainnya. Ia pun beranggapan jatuhnya Titan hingga tidak ada nilai disebabkan karena buruknya kinerja yang dijalani bisnis ini.

Cuban mengaku kalau banyak orang gagal paham terkait dengan DeFi. Seharusnya DeFi merupakan bisnis yang sama sepert yang lain. Mereka perlu mendapatkan penghasilan, dan penghasilan tersebut digunakan untuk menutupi biaya pelanggan, akusisi modal dan menyisihkan cadangan.

Faktor itulah yang tidak dilakukan oleh Iron Finance agar dapat bertahan dan tidak ditinggalkan pelanggan karena menarik modal yang signifikan. Seperti diketahui investasi pada kripto memiliki votalitas yang berbahaya.

Namun kasus menghilangnya nilai aset kripto hingga 100 persen seperti yang dialami Titan merupakan sebuah kasus yang jarang terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh kepanikan untuk segera menjual kripto Titan secara berlebihan.

Sementara itu,pada waktu yang sama dengan hilangnya nilai Titan, ternyata nasib mata uang Bitcoin sebagai pemimpin mata uang kripto hanya terkoreksi menurun sebesar 2 persen. Walaupun belakangan mengalami penurunan cukup dalam.

Bahkan sebelumnya sempat ambruk  dibawah US$ 30.000/koin pada 22 juni lalu, atau dapat dikatakan lima hari setelah Titan lenyap. Walau pergerakan Titan bukanlah ukuran untuk memperkirakan Bitcoin. Karena Titan bukanlah mata uang kripto tetapi token DeFi.

Perbedaan Bitcoin diantaranya raja mata uang digital ini memiliki blockhain sendiri,  dimana mata uang tersebut berada pada layer satu. Sementara Token seperti Titan berada diatas layer satu Blockhain, artinya karakteristik Titan lebih mirip dengan instrument surat berharga, yang terkait dengan mengumpulkan dana dan memberikan suara bagi para pemiliknya.

Nah yang menjadi faktor kenapa Titan mudah ambruk, karena Titan tidak memiliki Blockhain sendiri. Apalagi jaringan Polygon merupakan sesuatu yang baru saja dirilis.

Tentunya tidak akan bisa membandingkan antara proyek yang baru saja berkembang dengan blockhain yang telah berjalan secara terstruktur dengan baik dan telah beroperasi dalam waktu yang lama, sehingga telah memiliki kemampanan yang kuat sebagai bahan pijakan.

gus miko

simpel and woles
Back to top button