KEUANGAN

Kecelakaan LRT Saat Uji Coba Bisa Gerus Kepercayaan Masyarakat

Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mengatakan kecelakaan kereta Layang Ringan Terpadu (LRT) bisa menggerus kepercayaan masyarakat.

Ekonom Indef Abra Talattov mengatakan bahwa dampak kecelakaan itu adalah reputasi dan kepercayaan pada saat proyek itu selesai. Proyek ini digadang-gadang bisa meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke moda transportasi umum.

Penurunan kepercayaan masyarakat akan mengganggu tingkat okupansi penumpang. Jika tak mencapai okup;ansi tersebut maka biaya investasi untuk operasional tidak dapat tertutupi.

LRT Jabodebek mengalami kecelakaan pada saat uji coba dinamis. Kecelakaan terjadi pada Senin (25/10) di stasiun Cibubur-Ciracas.

“Biaya proyek ini sudah mengalami pembengkakan atau cost overrun karena mundurnya jadwal operasional secara komersial,” kata Abra seperti dikutip dari Tempo.co.

Proyek dengan nilai investasi Rp 23 triliun itu molor dari semula ditargetkan untuk beroperasi. Kemunduran jadwal operasional ke tahun 2022 akan menambah beban bunga atau interest.

Untuk itu, Abra menyarankan konsorsium LRT menjelaskan kepada masyarakat penyebab kecelakaan agar tidak mengganggu kepercayaan publik. Penjelasan penyebab kecelakaan dapat disampaikan setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi menjalankan investigasinya.

“BUMN konsorsium LRT juga harus bisa menjelaskan seperti apa jaminan agar tidak terjadi lagi kecelakaan serupa saat nanti beroperasi sehingga target-target revenue dari penumpang tidak terganggu,” tutur Abra.

Menurut Abra, kecelakaan bisa berdampak terhadap jadwal operasional. Jadwal yang telah molor dari target semula terancam mundur lagi karena adanya insiden saat uji coba.

Kecelakaan menimpa train set atau rangkaian kereta nomor 29. Peristiwa bermula saat trainset 29 melakukan langsir. Kereta akan berpindah dari jalur Ciracas ke Stasiun Harjamukti. Dalam proses perpindahan itu, masinis diduga mengendalikan kereta dengan kecepatan diatas standar.

Kementerian Perhubungan sebelumnya menyayangkan adanya insiden kecelakaan saat uji coba.Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan tahap pengujian merupakan proses penting untuk memastikan faktor keselamatan dan keamanan transportasi.

Zulfikri meminta pihak-pihak yang berkaitan melakukan proses investigasi kecelakaan. Proses evaluasi, kata dia, juga penting dilakukan untuk memastikan aspek keselamatan setelah kereta berjalan. Keselamatan merupakan prioritas utama dalam sektor transportasi.

Kementerian Perhubungan sudah mengecek kondisi jalur kereta pasca kecelakaan. Ada dampak minor di beberapa third rail jalur tersebut. Namun secara keseluruhan, struktur rel tidak mengalami kerusakan.

Akibat insiden tersebut, masinis mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan bagian kabin kereta rusak, dan memerlukan perbaikan komponen.

Kecelakaan LRT di Harjamukti
Kecelakaan LRT Jabodebek, Senin (25/10). Foto: inews.com

Fakta-fakta kecelakaan LRT Jabodebek adalah :

1. Indikasi Kesalahan Masinis LRT

Direktur utama PT Inka (Industri Kereta Api) Budi Noviantoro mengatakan ada indikasi kesalahan masinis dalam tragedi itu. “Terindikasi ada human error. Masinis pada saat langsir melebihi batas kecepatan.”

Insiden itu berlangsung saat masinis dari INKA akan memindahkan trainset nomor 29 pada Senin siang. Posisi trainset saat itu berada di tengah dan akan dipindah ke dekat Stasiun Harjamukti. Petugas uji coba kereta memindahkan kereta karena trainset ini akan melalui pengujian dari tim Balai Pengujian Perkeretaapian.

2. Masinis Terluka

Akibat insiden itu, masinis mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Budi Noviantoro memastikan masinis dalam kondisi sadar.

Pada saat kecelakaan berlangsung, Budi mengklaim masinis didampingi tim ahli. Kereta juga tidak mengangkut penumpang karena masih dalam tahap uji coba.

3. INKA Akan Tarik Kembali Kereta ke Pabrik

INKA akan menarik kembali rangkaian kereta yang mengalami kecelakaan ke pabrikannya di Madiun, Jawa Timur, setelah investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai.

“Nanti setelah clear di KNKT, kalau selesai, (kereta) kami bawa lagi ke sini, kami benerin lagi. Mungkin ada beberapa komponen yang masih ada. Kalau tidak ada, ya kami beli lagi,” ujar Budi Noviantoro.

4. KNKT Melakukan Investigasi

Adapun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. INKA, kata Budi, masih menunggu hasil penelaahan dari KNKT sebelum menarik kembali rangkaian kereta untuk menjalani perawatan.

5. Kerugian Belum Dapat Dihitung

INKA belum menghitung kerugian yang ditanggung perseroan akibat tabrakan LRT tersebut. Budi mengatakan timnya sedang sibuk menuju lokasi kecelakaan sehingga kalkulasi atas nilai kerugian baru bisa dihitung pada Senin malam, 25 Oktober.

Baca juga : Penyaluran Pinjaman Online mencapai Rp 249 triliun.

 

Back to top button