Manfaat surat perjanjian hutang sangat penting dibuat jika tidak ingin ada permasalahan di masa depan. Hutang piutang dalam kehidupan manusia merupakan aktivitas yang biasa. namun kadang kala menagih hutang itu sangat sulit.
Jika anda ingin membantu teman atau kerabat dengan memberikan piutang maka sebaiknya, anda memiliki surat perjanjian utang. nah manfaat surat perjanjian hutang tentu agar tidak mengalami kerugian karena mereka yang berhutang enggan membayar. .
Tak sedikit hubungan sosial rusak karena adanya hutang. Tentu masih ingat dengan kasus Febi Nur Amelia yang menagih hutang melalui sosial media. Akibatnya harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan. Disinilah manfaat surat perjanjian hutang.
Nah untuk mengatasi hal tersebut, maka sebaiknya anda mulai membiasakan untuk membuat surat perjanjian hutang kepada siapa pun yang meminjam uang anda. Hal ini tentu bukan karena tidak memandang kedekatan personal, tetapi malah sebaiknya untuk menjaga jalinan hubungan.
baca juga :
11 Jurus Sakti Jualan Laris di Marketplace Facebook
Manfaat Marketplace Tahun 2022 Agar Bisnis Bertahan
Selain itu, hal ini juga bertujuan memberikan landasan kepada anda bahwa utang piutang tersebut jelas dan memiliki dasar hukum. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat surat hutang:
Apa Saja Manfaat Surat Perjanjian Hutang
1. Kejelasan pihak-pihak terkait
Dengan adanya surat perjanjian hutang maka hal ini akan memberikan kejelasan kepada pihak-pihgak yang terlibat dalam transaksi hutang piutang tersebut. Selain itu, data diri kedua belah pihak pun tertulis dengan dengan lengkap.
2. Jumlah uang yang dipinjam
Ketika anda menyusun surat perjanjian hutang tentu selain pihak-pihak yang terkait dengan mencantumkan identitas diri lengkap, maka dituliskan juga jumlah nominal yang jelas, beserta perjanjian lainnya.
Misalnya surat tersebut mencantumkan nilai uang yang dipinjam, cara pengembalian, tempo pengembalian, atau besaran uang yang harus dikembalikan apakah sesuai dengan uang yang diterima atau ada tambahan biaya. Hal ini tentunya akan memperjelas kedua belah pihak dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
3. Minimalisir permasalahan
Manfaat surat perjanjian hutang adalah untuk meminimalisir permasalahan. Tak dapat dipungkuri urusan hutang piutang menciptakan masalah yang cukup pelik didalam masyarakat. Banyak yang berakhir di meja hijau dan tak sedikit yang menyelesaikannya dengan kekerasan sehingga nyawa melayang.
Adanya surat perjanjian hutang piutang ini maka masalah akan terminimalisir oleh kedua belah pihak. Karena kejelasan dalam surat perjanjian tersebut tidak dapat dibantah menjadi landasan hukum jika terjadi permasalahan.
Ketahui Hak & Kewajiban Surat Hutang Piutang
Dalam surat perjanjian hutang piutang ini juga mencantumkan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang ada dalam perjanjian tersebut. Selain itu, dalam perjanjian hutang piutag juga dicantum identitas jelas ditanda tangani oleh kedua belah pihak diatas materai, sehingga jika ada pelanggaran dalam surat perjanjian akan menjadi dasar hukum.
Jika anda bingung dengan format terkait surat perjanjian hutang piutang, maka anda bisa browsing diinternet dan mengunduhnya. Selain itu, yang harus dicermati dalam perjanjian tersebut harus mengcangkup komponen tujuan peminjaman, syarat dan ketentuan, nominal uang yang dipinjam, denda, bunga, cicilan, atau jatuh tempo dan kesepakatan penyelesaiannya.
Nah itulah beberapa manfaat surat perjanjian hutang bagi anda yang ingin membantu kerabat, teman, maupun keluarga agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
Komponen Dalam Surat Perjanjian Utang
Setelah mengetahui manfaat surat perjanjian hutang, maka kamu juga harus tahu komponen penting apa yang harus ada dalam surat perjanjian tersebut.
- Tujuan. Ketika perusahaan memutuskan untuk mengajukan pinjaman, harus ada tujuan yang jelas mengenai penggunaan uang tersebut. Misalnya uang pinjaman itu akan digunakan untuk pengembangan produk atau untuk ekspansi perusahaan. Hal ini dicantumkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan uang pinjaman oleh debitur.
2. Syarat Pendahuluan. Untuk perjanjian utang tertentu terutama yang nominalnya besar, kreditor biasanya akan mencantumkan syarat pendahuluan yang harus dipenuhi oleh debitur sebelum uang pinjaman diberikan. Misalnya, perusahaan harus memiliki seluruh perizinan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya.
3. Nominal dan Tanggal Jatuh pace. Bagian ini mencantumkan nominal utang yang diberikan dan tanggal jatuh pace kapan utang ini wajib dilunasi oleh debitur. Apakah secara bertahap, atau seluruhnya pada saat jatuh tempo.
4. Bunga. Dalam setiap perjanjian utang umumnya terdapat bunga yang harus dibayarkan oleh debitur. Namun, besaran bunga ini dapat disepakati oleh para pihak.
5. Denda. Dalam membuat perjanjian, risiko-risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari perlu diminimalisir dengan cara yang tepat. Risiko yang paling umum ada dalam utang piutang adalah
6. keterlambatan pembayaran dari debitur. Jika hal ini terjadi, maka kreditor dapat mengalami kerugian. Oleh karena itu, ketentuan mengenai denda perlu diatur agar debitur juga lebih bertanggung jawab dalam memenuhi kewajibannya.
7. Penyelesaian Perselisihan. Pasal ini merupakan ketentuan yang pasti ada di hampir seluruh jenis perjanjian. Fungsinya adalah untuk menghindari timbulnya perselisihan yang berlarut-larut sehingga sebaiknya dibuat kesepakatan dari awal mengenai bagaimana perselisihan diselesaikan.
