4 Tips Sebelum Mulai Bisnis
kontenstore.com – Ada tips sebelum mulai bisnis agar upaya Anda ketika
hendak memulai usaha menjadi lebih mantap. Dan cara ini bukan hanya
sekadar eksekusi ide, tetapi perlu persiapan sempurna.
Persiapan yang matang bukan hanya mengantarkan Anda untuk bisa membentuk
cara memulai bisnis dengan baik karena ada juga yang tak kalah penting
yakni modal. Namun ketika tahapan itu telah dipersiapkan maka ada cara
lain untuk mempersiapkan sebelum mulai bisnis.
Seperti Anda ketahui bahwa masuk dalam di dunia bisnis bisa diumpamakan
seperti memancing ikan di sebuah lautan. Ketika berbisnis maka seorang
pengusaha memerlukan umpan yang unggul sehingga bisa disantap oleh ikan.
Begitu juga sebuah bisnis, perlu persiapan yang matang guna mewujudkan
hasil yang sempurna melalui analisa.
Mengutip kompas.com upaya memulai bisnis diutarakan melalui pengamatan
mendalam dari Stevien Jimmy, Co Founder & COO, Jimmy membagikan
pengalaman melalui pengamatannya tentang bagaimana sebuah pengambilan
keputusan usaha dimulai dari observasi pasar dan potensi peluang.
Salah satu yang kerap ditemukan oleh para pengusaha yang baru akan
memulai bisnisnya maka akan menemui sebuah langkah hati-hati dalam
mengambil keputusan sebuah usaha.
Untuk mengeliminir itu berikut 4 tips sebelum mulai bisnis yang bisa
Anda lakukan agar memberikan dampak positif sebelum memulai bisnis.
1. Uji Pemasaran (Market Testing)
Uji Pemasaran atau market testing merupakan sebuah tahapan cukup
diperhatikan sebelum memulai sebuah usaha. Uji pemasaran adalah kegiatan
riset yang bisa membantu bisnis mendapatkan penilaian dari produk yang
dimiliki.
Beberapa variabel yang diperhatikan adalah penentuan lokasi penjualan
yang spesifik, pemetaan demografi konsumen, dan lain-lain.
Ada bermacam-macam tipe uji pemasaran. Salah satunya adalah focus groups
discussions, yaitu diskusi secara berkelompok, membahas tentang pandangan
terhadap kelayakan produk dan evaluasi.
Tak sampai disitu, perihal itu juga dilanjutkan dengan ragam tipe uji
pemasaran dapat menyesuaikan kebutuhan dari sebuah usaha sebagai tips
sebelum mulai bisnis.
2. Uji Konsep (Concept Testing)
Tips ini juga sama pentingnya dengan uji pemasaran. Dalam fase ini,
pengusaha harus memikirkan konsep produk yang matang lewat presentasi,
survei konsumen, sampai pada penggunaan media digital.
Misalnya, ketika Anda ingin membuat produk makanan ringan, maka langkah
yang perlu diperhatikan adalah konsepsi visual, penentuan nama merek,
penggunaan warna dalam bungkus makanan, sampai pada penyajian promosi
produknya baik secara digital maupun konvensional.
Serinci itu Anda harus memikirkan dengan mendalam karena sekali pembuatan
konsep akan memakan cukupbanyak efort sehingga penggantian konsep ini
akan sangat jarang terjadi ketika di tengah perjalanan bisnis tersebut
dimulai.
Umumnya konsep akan digunakan dalam waktu sangat lama hingga dirasakan
perlu dirubah karena mempertimbangkan jaman yang berubah dan itu perlu
diperhatikan dan menjadi tips sebelum mulai bisnis.
3. Uji Produk Berbasis Ide (Idea-Based Product Testing)
Fase ini sebagai tips memulai bisnis tak kalah penting karena uji produk
berbasis ide (idea-based product testing) ini dapat membantu pengusaha
untuk melihat dari perspektif pembeli atau konsumen.
Fase ini bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan paling sederhana,
yaitu komunikasi. Anda bisa menanyakan pada calon konsumen apakah ide
dari produk yang ingin diterapkan terhadap sebuah produk menarik atau
tidak.
Selanjutnya adalah data yang ada dapat didukung dengan data digital. Data
digital dapat dikumpulkan lewat situs layanan gratis seperti Google
Analytics untuk mempelajari tren pasar sehingga menemukan cara lebih jitu
sebagai tips sebelum memulai bisnis.
4. Uji Prototipe (Prototype-Based Product Testing)
Jika ide dan gambaran besar sebuah produk sudah tertata dengan sangat baik, berikutnya yaitu melakukan uji prototipe.
Anda bisa membuat produk dalam berbagai versi agar bisa mendapatkan perbandingan hasil bukan hanya dari sebuah produk dan menyimpulkannya. Tips sebelum mulai bisnis ini bisa dengan cara menawarkan produk prototipe pada calon konsumen. Tetapi perlu diingat bahwa Anda harus selektif ketika memilih calon konsumen agar tingkat hasil bisa lebih akurat sesuai dengan target audiens yang dicapai.
Pekerjaan ini memang terlihat melelahkan karena Anda harus menyediakan waktu untuik mencatat kemudian memperhatikan aktivitas grafik dan hasil dari calon konsumen secara berkala.
Meski begitu ketika Anda telah merampungkan seluruh tahapan makan sebuah produk dapat memiliki nilai yang berharga di mata konsumen dan di mata pasar karena persiapan yang matang dapat menciptakan peluang keuntungan yang besar lewat tips sebelum mulai bisnis.