Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan
Menjaga kesehatan di bulan Ramadhan adalah penting, apalagi tahun 2022 ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Asupan makanan tetap harus diperhatikan.
Sedikit akan ada kekhawatiran terpapar Covid-19, karena pada saat puasa kita kekurangan pasokan energi dalam tubuh. Kekurangan pasokan energi dapat menyebabkan tubuh menjadi rentan akan penyakit, termasuk Covid-19.
Berpuasa sebenarnya adalah salah satu cara untuk melakukan proses detoksifikasi atau pembuangan zat-zat beracun dari dalam tubuh secara alami.
Proses detoksifikasi tidak akan maksimal jika tidak diimbangi dengan menjaga kesehatan di bulan Ramadhan dan penerapan gaya hidup sehat.
Pada tulisan kali ini, kontenstore akan berbagi tips bagaimana menjaga kesehatan di bulan Ramadhan.
1. Jangan Lewatkan Sahur
Hellosehat.com menulis bahwa cara paling sederhana untuk tetap fit saat puasa adalah jangan pernah lewatkan sahur.
Sama seperti sarapan pagi, sahur adalah bagian terpenting untuk menjaga asupan energi selama seharian berpuasa hingga tiba saatnya waktu berbuka.
Makanlah makanan yang benar saat sahur dengan memperhatikan asupan nutrisi seimbang dari karbohidrat kompleks, serat, dan protein.
Anda bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti beras merah atau gandum. Kedua jenis makanan itu karbohidrat itu juga membuat anda kenyang lebih lama, selain memiliki nutrisi yang tinggi.
Sedangkan asupan makanan yang mengandung serat tinggi berasal dari kurma, biji-bijian, kentang, aprikot, pepaya dan pisang.
Untuk asupan protein, bisa anda dapatkan pada telur, keju, yoghurt, atau daging rendah lemak. Asupan tersebut dapat membantu menambah energi anda sepanjang hari.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan
Menjaga kesehatan di bulan Ramadhan yang kedua adalah dengan memenuhi kebutuhan akan cairan.
Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, kita membutuhkan jumlah yang sama dengan air yang terbuang saat kita berpuasa.
Minumlah setidaknya 8-12 gelas air putih agar fit saat berpuasa. Anda dapat memenuhi cairan tersebut saat berbuka puasa hingga saat sahur agar membantu tubuh tetap terhidrasi.
Ada baiknya anda menghindari kafein. Pasalnya kafein bersifat diuretik yang membuat kita lebih sering buang air kecil, yang membuat cairan dalam tubuh cepat berkurang.
Cobalah kurangi kafein secara berlebihan selama bulan Ramadhan untuk menghindari dehidrasi selama kita melaksanakan ibadah puasa.
Kementerian kesehatan pun memberikan saran yang sama, setidaknya 8 gelas sehari harus kita konsumsi, untuk menghindari dehidrasi.
3. Makan Secukupnya
Berbuka puasa adalah momen yang ditunggu setelah berpuasa seharian. Namun disayangkan kita terbiasa “kalap” ketika menyantap hidangan berbuka puasa.
Poin ketiga ini penting diperhatikan dalam menjaga kesehatan di bulan Ramadhan.
Langsung menyantap banyak makanan saat berbuka puasa akan membuat perut kembung dan begah. Karena itulah dianjurkan makan secukupnya dianjurkan pada saat berbuka puasa.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara makan secara bertahap. Diawali dengan menyantap makanan yang ringan seperti salad buah, es buah, kurma, atau air putih. Selang beberapa jam kemudian barulah kita bisa menyantap makanan besar.
4. Hindari Makanan Berminyak dan Berlemak
Menu gorengan untuk berbuka puasa memang sangat menggoda. Namun ada baiknya untuk menghindari segala bentuk makanan yang digoreng dengan minyak dalam jumlah banyak.
Makanan berminyak akan meningkatkan resiko kenaikan kolesterol dalam tubuh. Penting untuk menjaga kesehatan di bulan Ramadhan dengan menghindari makanan yang banyak mengandung minyak.
Demikian halnya dengan makanan berlemak dan mengandung gula tinggi. Makanan yang mengandung gula dan lemak yang tinggi akan mudah diserap oleh tubuh, sehingga rasa lapar akan lebih cepat terasa.
5. Tetap Beraktifitas dan Olahraga
Bermalas-malasan pada bulan Ramadhan bukan hal yang baik. Tubuh harus tetap bergerak untuk menjaga metabolisme tubuh.
Tetap beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari agar tubuh tetap sehat, bugar, dan produktif.
Selain 5 tips diatas, hal yang terpenting agar tidak terpapar Covid-19 adalah tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Penurunan jumlah Covid-19 belum berarti pandemi telah berakhir.
Baca juga : Analisis Bisnis Es Buah di Bulan Ramadhan