NEWS

2 Smelter Bauksit di Indonesia Siap Topang 12 Pabrik Pemurnian

Smelter Bauksit di Indonesia ternyata hanya ada dua yang telah beroperasi, dengan cadangan atau hasil mineral yang ada di Indonesia, bisa dipastikan bahwa produksi yang dihasikan masih kecil, terkait itu, pemerintah berencana membangun pabrik pemurnian bauksit berupa alumina, dan saat ini seluruhnya masih dalam tahap konstruksi.

Perlu diketahui bahwa kapasitas bijih bauksit yang mampu diolah oleh dua smelter (pabrik pengolahan) tersebut adalah sekitar 4.564.000 ton dalam setahun, dan hal itu dibenarkan oleh Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sunindyo Suryo.

Menurut Suryo, smelter bauksit di Indonesia memang masih sedikit, maka dari itu pembangunan 12 pabrik pemurnian yang saat ini telah dalam proses pembangunan diharapkan bisa membantu produksi dari mineral yang dimiliki. “12 pabrik pemurnian alumina yang masih dalam tahap konstruksi mampu mengolah input bijih bauksit lebih dari 35 juta ton per tahun,” katanya.

Suryo merinci kapasitas produksi dalam satu pabrik yaitu 1,3 juta ton masih berupa chemical grade alumina (CGA) sementara untuk smelter mampu memproduksi alumina 12,6 juta ton (SGA) smelter grade alumina.

Lebih lanjut dia mengatakan, tidak hanya program peningkatan nilai tambah saja yang didorong, namun juga ketahanan cadangan dan optimalisasi produksi bahan baku industri melalui kegiatan eksplorasi dan verifikasi data sumber daya dan cadangan. Upaya ini dilakukan dengan peningkatan kegiatan eksplorasi.

“Eksplorasi bijih bauksit diperlukan karena umur cadangannya berkisar 78 tahun pada laju konsumsi bijih kering sebesar 36,9 juta ton per tahun,” lanjut Suryo.

Jokowi Tekankan Hilirisasi Untuk Smelter Bauksit Di Indonesia

Setelah sukses dengan melakukan program hilirisasi untuk nikel yang saat ini juga beberapa pabrk sudah dalam proses pembangunan untuk membantu produksi, kini mineral bauksit kembali disinggung oleh Presiden mengingat hasl bumi ini ternyata tersedia cukup besar di Indonesia, alhasil, mengingat kata-kata Menteri BUMN Erick Thohir soal ‘harta karun’ berupa kandungan mneral di Indonesia, maka eksplorasi bauksit adalah langkah lanjutan yang digadangkan setelah nikel dengan arapan membangun dan membantu pendapatan nasional.

Tak hanya bauksit, sawit, emas, dan tembaga juga menjadi bidikan selajutnya, karena hilirisasi merupakan salah satu strategi yang dierapkan oleh pemerintah Indonesia untuk masa depan.

Dia mengatakan, hilirisasi industri ini merupakan salah satu dari tiga strategi besar ekonomi negara di masa depan. Dua strategi besar lainnya yaitu digitalisasi UMKM dan ekonomi hijau.

“Ke depan strategi besar ekonomi kita, strategi besar ekonomi negara, ada tiga hal yang ingin saya sampaikan, pertama hilirisasi industri, kedua digitalisasi UMKM, dan ketiga kita harus mulai masuk ke ekonomi hijau,” pungkasnya soal pendirian smelter bauksit di Indonesia.

Back to top button