NEWS

Ini Harga Isi Ulang Oksigen di Bogor Saat PPKM Darurat Jawa – Bali

Harga isi ulang oksigen di Bogor mulai naik jelang pemberlakuan PPKM Darurat Jawa – Bali yang dimulai 3 Juli 2021. Hal ini disinyalir bukan hanya karena pemberlakukan aturan tertib secara darurat yang di buat oleh pemerintah, tetapi karena lonjakan kasus positif covid-19 yang semakin tinggi. Dan pemberlakukan PPKM Darurat adalah momemntumnya.

Merebaknya kasus covid-19 di akhir bulan Juni 2021 lalu yang di cermati oleh para praktisi tenaga kesehatan dan beberapa ahli kesehatan, akhirnya terjadi. Lonjakan langsung naik di wilayah Jawa Tengah, kemudian disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat kembali kedapatan zona merah karena penyebaran virus covid-10 varian delta yang lebih dulu menyerang negara India di bulan Mei 2021.

Termasuk di Bogor. Awal Juli walikota Bogor, Bima Arya terus menyerukan bahwa disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan segera ditingkatkan, sayangnya, tak sedikit yang masih abai. Hingga akhirnya satu persatu kasus positif covid-19 kembali muncul dan dengan cepat merebak melalui kerumunan, cluster keluarga hingga perkantoran yang tak bisa dipungkiri bahwa cukup banyak masyarakat Bogor yang masih hilir mudik dan bekrja ke Jakarta.

Hingga satu-persatu rumah sakit mengeluhkan bahwa ketersediaan oksigen minim. Dan akhirnya, pada akhir pekan pertama bulan Juli 2021, Kota Bogor dan Kabupaten mengalami krisis oksigen.

Tak sedikit pasien yang harus isolasi mandiri dirumah karena ketersediaan oksiden di rumah sakit tidak tersedia. Adapun perawatan dilakukan dirumah sakit, hanya saja suplai okesigen untuk pasien dilakukan secara mandiri, atau mmembawa sendiri tabung oksigen dengan melakukan isi ulang.

Alhasil, harga isi ulang oksigen di Bogor dengan cepat melambung hingga 100%. Jika sebelumnya isi ulang oksige hanya dibanderol dengan harga 20 hingga 30 ribu ruiah, maka saat PPKM Darurat dan ketersediaan oksigen di rumah sakit tidak ada, harga isi ulang mencapai 40 hingga 50 ribu rupiah untuk satu kali pengisian sebanyak setengah meter kubik. Kisaran angka 1000 hingga 1500 pada jarum regulator.

Harga Isi Ulang Oksigen di Bogor, Naik

Seperti pemilik agen osigen medis yang ada di Bambu Kuning, Jl Raya Tegara Beriman Ujung. Harga yang dibanderol 45 ribu untuk pengisian tabung 1m3 (satu meter kubik). Itupun di isi separuh, karena jika diisi penuh, selang pengisian rentan bocor karena tekanan yang sangat besar saat pengisian.

“Ga kuat bang kalau di isi penung selangnya, lagipula, udah hampir sebulan kita dapet nya dijatah sama agen, maksimal 5 tabung besar, dan itu kalau banyak yang isi ulang paling sehari aja udah abis,” kata Martin, penjual oksigen isi ulang di sekitar Bambu Kuning, Kabupaten Bogor.

Begitu pula yang dialami penjual tabung oksigen isi ulang di Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Dalam dua pekan terakhir permintaan isi ulang, pembelian dan penyewaan tabung naik drastis dari rumah sakit maupun masyarakat umum.

Tabung-Oksigen-Medis-Isi-Ulang
Tabung-Oksigen-Medis-Isi-Ulang foto: Liputan6

“Jadi dalam hitungan tujuh hari kebelakang itu memang terjadi peningkatan dari isi ulang tabung oksigen dari masyarakat khususnya Bogor. Ini menujukkan bahwa tabung-tabung ini kalau kita terkendala distribusinya, itu yang menyebabkan kelangkaan,” kata Rahman, penjual isi ulang oksigen di Tanah Sereal.

Harga isi ulang oksigen di Bogor dipastikan naik, wilayah kota, satu set tabung oksigen berukuran 1 meter kubik lengkap dengan troli dan regulator dijual Rp 1 jutaan. Sedangkan, tabung berukuran paling besar yakni 6 meter kubik dijual Rp 2 juta. Lalu untuk pengisian, untuk ukuran tabung 1 kubik harga Rp 40 ribu dan untuk ukuran 6 kubik Rp 100 ribu.

Semoga saja semasa PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah bisa menurunkan harga yang cukup melambung bagi alat-alat kesehatan. Termasuk harga oksigen isi ulang di Bogor.

kontenstore.com juga mengharapkan bahwa kedisplinan serta kesabaran yang dilakukan oleh masyarakat saat ini bisa memberikan dmpak baik untuk melawan covid-19, dan proyeksi dalam waktu dekat tentu saja memberikan efek penurunan angka penyebaran covid-19 di Jawa dan Bali.

Dengan terkendalinya harga serta ketersediaan perangkat kesehatan dan para tenaga medis yang juga memiliki waktu cukup senggang untuk bisa mengatur ritme melakukan penanganan kesehatan khususnya covid-19, diharapakn bisa menunjukkan bahwa PPKM Darurat yang diberlakukan ini berhasil.

Back to top button